PETIR
Pernyataan umum /pembuka :
Petir dan kilat merupakan fenomena alam yang dapat
kita lihat ketika cuaca sedang mendung ataupun hujan. Kita jarang melihat petir
ini pada saat cuaca cerah dan tidak ada awan yang menggantung di langit. Petir
dan kilat ini merupakan gejala dari salah satu ilmu fisika yaitu listrik
statis. Petir berasal dari pemuaian udara yang cepat akibat dilalui oleh
loncatan bunga api listrik. Loncatan bunga api listrik yang lebih besar terjadi
pada saat awan mendung atau sedang hujan. Petir terjadi pada saat mendung atau
hujan dikarenakan pada saat itu, udara mengandung kadar air yang lebih tinggi
dan menyebabkan daya isolasinya turun dan arus mudah mengalir.
Urutan sebab akibat / isi :
Petir terjadi karena terdapat perbedaan potensial
antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya.
Awan akan bergerak terus menerus secara teratur, dan selama awan tersebut
bergerak, awan akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif
akan berkumpul pada salah satu sisi, sedangkan muatan positifnya berkumpul pada
sisi lainnya. Apabila potensial antara awan dan bumi memiliki perbedaan yang
cukup besar, amaka muatan negatifnya akan terjadi perpindahan muatan negatif ke
bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan.
Pada proses perpindahan ini, muatan negatif akan
melalui medium yaitu udara. Pada saat muatan negatif mampu menembus ambang
batas isolasi udara ini menyebabkan terjadinya ledakan suara. Karena ada awan
yang bermuatan negatif maupun yang bermuatan positif, maka petir juga bisa
terjadi antara awan yang memiliki perbedaan muatan. Hal ini bisa dikatakan
bahwa petir merupakan loncatan muatan listrik antara awan dan bumi atau awan
lainnya.
Syarat terjadinya loncatan listrik dimulai dari gerakan
angin ke atas yang ada di dalam awan Cumulus yang kuat. Kecepatan dai angin ini
dilaporkan mencapai 150 km/jam. Kemudian di dalam awan, uap air berkondensasi
menjadi partikel air yang kecil dan stabil. Apabila awan Cumulus berada pada
ketinggian yang cukup tinggi, maka angin di dalam awan itu memiliki suhu di
bawah 0 derajat celcius. Hal ini menyebabkan partikel air di dalam awan
mengkristal menjadi es. Kemudian partikel-partikel es bergabung dan menjadi
kumpulan es yang besar.
Akibat adanya gaya gravitasi, kumpulan es itu kemudian
jatuh ke permukaan bumi. Kumpulan es ini kemudian terpecah membentuk es-es yang
lebih ringan dan kecil sehingga hal ini juga memcah struktur elektron yang ada
di dalamnya.
Hal ini menyebabkan es yang lebih berat berada di
lapisan bawah awan dan memiliki muatan negatif. Sedangkan es yang lebih ringan
tertiup angin yang ada di dalam awan ke lapisan atas awan dan memiliki muatan
positif. Pada peristiwa ini, terjadi pengkutuban.
Rata-rata setiap petir mempunyao 4 sampai 5 jalur
utama akibat adanya ionisasi. Persiapan pelepasan elektron melalui jalur ini
membutuhkan waktu sekitar 0,01 sekon. Setelah itu akan terjadi petir dengan
waktu sekitar 0,0004 sekon. Sebelum terjadi petir selanjutnya, dibutuhkan waktu
istirahat selama 0,03-0,05 sekon. Rata-rata kuat arus dalam petir sebesar
20ribu ampere.
Penutup / interpretasi :
Ketika kita melihat kilatan cahaya di langit, akan
terdapat jeda sebelum terdengar gemuruh suara. Hal ini disebabkan terjadi
perbedaan antara kecepatan rambat cahaya yang sebesar 300ribu m/s dan kecepatan
rambat suara yang sebesar 340 m/s. Sehingga wajar saja ketika kilatan cahaya
akan muncul terlebih dahulu sebelum suara gemuruhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar