MAKALAH AL QURAN HADIST
TANGGUNG JAWAB DALAM ISLAM
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
-
Aditya Putra
Pratama
-
Ahmad Fadhli
Mustafa
-
Alfatih Akbar
Damarjati
-
Amardsa Maulida
Kaniar
-
Andita Dwi Rachmadinanti
XI MIA 1
MAN 19 JAKARTA
2017/2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi
robbil ‘alamin, segala puji bagi Allah yang telah menganugrahkan keimanan,
keislaman, kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
dengan baik. Makalah dengan judul “tanggung jawab dalam islam” ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas alquran hadist yang diberikan oleh bapak sahid
darwis.
Meski
demikian, kami meyakini masih banyak yang perlu diperbaiki dalam penyusunan
makalah ini, baik dari segi dalil, sumber hukum, tata bahasa, dan bahkan tanda
baca. Sehingga sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian sebagai
bahan evaluasi.
Demikian,
besar harapan kami agar makalah ini dapat memenuhi tugas yang bapak berikan .
Jakarta, Januari 2018
Kelompok
1
DAFTAR ISI
Kata pengantar
………………………………………………………………………………. 2
Daftar isi
…………………………………………………………………………………….. 3
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang
……………………………………………………………………………... 4
Rumusan masalah …………………………………………………………………………...
4
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian dan makna
tanggung jawab …………………………………………………….. 5
Jenis jenis tanggung
jawab …………………………………………………………………. 7
Makna tanggung jawab
dalam islam ……………………………………………………….. 10
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
…………………………………………………………………………………. 12
Daftar pustaka
………………………………………………………………………………. 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tanggung jawab merupakan kesadaran
manusia akan tingkah laku dan perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sesuatu sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajibannya. Tanggung jawab sangat erat kaitannya dengan
kewajiban. Sebagai seorang mahasiswa kewajiban kita adalah belajar, maka dengan
belajar kita telah bertanggung jawab terhadap kewajiban kita, jadi makna dari
tanggung jawab sering dikaitkan dengan kewajiban. Maka tanggung jawab dalam hal
ini adalah tanggung jawab terhadap kewajiban kita.
Islam mengajarkan umatnya untuk
memiliki sifat tanggung jawab yang telah ditegaskan dalam Al-Qur’an dan telah
dicontohkan oleh Nabi Agung Muhamad saw.Sebagai umat islam yang baik kita wajib
melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Alloh lewat Al-Qur’an dan
Rosululloh. Tanggung kawab disini terkait dengan tanggung jawab manusia
terhadap Alloh, terhadap keluarga, masyarakat dan negara.
Kita harus menumbuhkan rasa
tanggung jawab dalam diri kita sebagai seorang muslim agar tercipta kehidupan
yang harmonis sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan hadits. Dengan begitu kita
akan menjadi orang yang mampu mempertanggung jawabkan semua perbuatan kita di
hadapan Alloh dan masyarakat, bangsa dan negara.
B. Rumusan Masalah
1.Apa pengertian dan makna tanggung jawab?
2.Sebutkan jenis-jenis
tanggung jawab?
3.Bagaimana makna tanggung jawab dalam
Islam?
4. Apa kandungan dari surat at
tahrim ayat 6?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian dan makna tanggung jawab
Tanggung jawab adalah
kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun
yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sesuatu sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Tiap-tiap manusia
sebagai makhluk Alloh bertanggung jawab atas perbuatannya. Firman Alloh SWT :
Tiap-tiap diri (
individu ) bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. (
QS.al-Mudatstsir, 74: 38)
Dari ayat diatas,
tampak bahwa pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang bartanggung jawab.
Disebut demikian karena manusia, selain merupakan makhluk individual dan makhluk sosial, juga merupakan makhluk Tuhan.
Manusia memiliki tuntutan yang sangat besar untuk bertanggung jawab mengingat
bahwa manusia memegang beberapa peranan dalam konteks sosial, individual,
ataupun teologis.
Masalah tanggung jawab
dalam konteks individual berkaitan dengan konteks teologis. Manusia sebagai
makhluk individu artinya bahwa manusia harus bisa bertanggung jawab pada
dirinya sendiri yaitu dengan menjaga keseimbangan antara jasmani dan rohaninya
sendiri dan juga harus bertanggung jawab terhadap Alloh sebagai
penciptanya.Tanggung jawab manusia sebagai makhluk individual akan lebih kuat
ketika manusia tersebut mempunyai kesadaran akan tanggung jawabnya dan akan
berusaha dengan sepenuh hati untuk menjalankan tanggung jawabnya bukan sebagai
beban tetapi sebagai kesadaran.
Dalam konteks sosial
manusia merupakan makhluk sosial , ia tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain.
Nilai – nilai yang diperankan seseorang sebagai makhluk sosial harus
dipertanggung jawabkan sehingga tidak menganggu keharmonisan hidup antar anggota sosial dan tidak
menganggu konsensus nilai yang ada dan telah disetujui bersama. Misalnya Nabi
Adam as, yang diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah-Nya di bumi, tidak
bisa hidup sendirian, untuk itu Allah menciptakan siti hawa sebagai istrinya
dari jenisnya sendiri. Firman Allah SWT :
Ingatlah ketika
Tuhanmu berfirman kepada Malaikat : “ Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi”. ( QS. Al-Baqarah, 2:30)
Hai, sekalian manusia,
bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri (Adam)
dan dari padanya Alloh menciptakan istrinya (Hawa). Dan daripada keduanya Alloh
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. ( QS 4:1)
Demikian juga tanggung
jawab manusia terhadap Tuhannya, timbul karena manusia sadar akan keyakinannya
terhadap nilai-nilai yang ada dalam ajaran agamanya. Manusia bertanggung jawab
terhadap kewajibannya menurut keyakinan agamanya, misalnya kita sebagai seorang
muslim berkewajiban melakukan shalat 5 waktu dalam sehari maka kita harus
melaksanakan kewajiban tersebut dengan penuh kesadaran karena kita yakin akan
hal tersebut dengan begitu kita telah bertanggung jawab terhadap kewajiban kita
sebagai seorang hamba-Nya.
Tanggung jawab dalam
konteks pergaulan manusia adalah sebuah keberanian. Orang yang bertanggung
jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala yang menjadi tanggung
jawabnya. Ia bersifat jujur terhadap dirinya sendiri dan juga jujur terhadap
orang lain. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan berusaha
melalui seluruh potensi dirinya untuk menjalankan tanggung jawabnya dengan
sepenuh hati dan orang yang bertanggung jawab adalah orang yang mau berkorban
untuk kepentingan orang lain. Dari keterangan di atas kita dapat melihat contoh
yang sangat riil yaitu tanggung jawab orang tu terhadap anak-anaknya, dengan
segenap kemampuan yang ia miliki dan dengan seluruh hidupnya, orang tua rela
melakukan apapun dan berkorban untuk kebahagiaan anak-anaknya. Perjuangan orang
tua untuk anak-anaknya tidak bisa dihitung lagi banyaknya, begitu besar
pengorbanan mereka, hingga mereka menggadaikan kepentingan dan kebahagiaan
mereka sendiri hanya untuk anak-anaknya. Itulah wujud tanggung jawab yang
dilakukan orang tua kepada anaknya, dengan begitu mereka telah bertanggung
jawab atas titipan Alloh kepada mereka yaitu untuk merawat, membesarkan dan
mendidik amanah Alloh SWT.
Tanggung jawab sangat
erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban merupakan sesuatu yang dibebankan
terhadap seseorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak. Maka tanggung
jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya. Kita sebagai seorang
mahasiswa maka kewajiban kita adalah belajar, dengan begitu kita telah memenuhi
kewajiban kita sebagai seorang mahasiswa, berarti kita telah bertanggung jawab
atas kewajiban kita.Tetapi ketika kita menghadapi ujian dan kita sadar akan
kewajiban kita untuk belajar, tetapi kita tidak mau belajar dengan alasan
malas, capek, segan dan lain-lain, itu berarti kita tidak bertanggung jawab
pada diri kita sendiri.
Pembagian kewajiban
berbeda-beda dan setiap keadaan hidup menentukan kewajiban tertentu . Status
dan peranan menentukan kewajiban seseorang. Kewajiban dibagi menjadi 2 bagian
yaitu :
1. Kewjiban terbatas
Kewajiban ini tanggung
jawabnya diberlakukan kepada setiap
orang sama, tidak dibeda-bedakan . Contoh undang-undang larangan membunuh,
mencuri, dll.
2. Kewajiban
terbatas
Kewjiban ini tanggung
jawabnya diberlakukan kepada semua orang. Tanggung jawab terhadap kewajiban ini
nilainya lebih tinggi sebab dijalankan oleh suara hati, seperti keadilan dan
kebajikan[2].
Orang yang bertanggung jawab dapat
memperoleh kebahagiaan, sebab ia mampu menunaikan kewajibannya. Kebahagiaan
tersebut dapat dirasakan oleh dirinya sendiri maupun orang lain. Sebaliknya,
orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapi kesulitan, sebab ia tidak
mengikuti aturan, norma, atau nilai-nilai yang berlaku. Problema utama yang
dirasakan pada zaman sekarang , kaitannya dengan tanggung jawab ialah rusaknya
perasaan moral dan rasa hormat diri terhadap pertanggung jawaban.
B.
Jenis-jenis tanggung jawab
Menurut sifat dasarnya manusia merupakan
makhluk bermoral tetapi manusia juga seorang pribadi yang mempunyai pendapat
sendiri, perasaan sendiri, dan kemauan untuk bertindak sesuai keinginan sendiri
sehingga manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan baik yang disengaja
maupun tidak. Oleh karena itu dalam hal ini manusia harus bertanggung jawab
atas dirinya pribadi.
Ada beberapa tanggung
jawab manusia yaitu :
1.
Tanggung jawab kepada
Alloh
Manusia ada tidak dengan sendirinya,
tetapi merupakan makhluk ciptaan Alloh. Sebagai makhluk ciptaan alloh maka
manusia bisa mengembangkan diri sendiri dengan pikiran, akal, perasaan, seluruh
anggota tubuhnya dan alam sekitarnya yang telah Alloh karuniakan padanya.
Tanggung jawab kepada Alloh
menuntut kesadaran manusia untuk memenuhi kewajiban dan pengabdiannya kepada
Alloh SWT. Sebagai makhluk ciptaan Alloh SWT manusia harus bersyukur atas
karuniaNya yang telah menciptakan, memmberi rizki dan selalu memberikan yang
terbaik untuk makhlukNya. Karena itu manusia wajib mengabdi kepada Alloh SWT
sesuai firman Alloh SWT :
“Tidaklah aku jadikan
jin dan manusia, melainkan supaya mereka
itu menyembah kepada-Ku.(QS.az-Zariyat, 51:56).
Menyembah itu mengabdi kepada Alloh
SWT , sebagai wujud tanggung jawab kepada Alloh. Seperti yang telah disebutkan
diatas bahwa tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban
merupakan sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang. Namun Alloh hanya
memberikan beban kepada seseorang disesuaikan dengan kemampuannya. Firan Alloh
SWT :
“ Alloh tidak
membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala
(dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa ( dari kejahatan yang
dikerjakannya).( QS.al-Baqarah, 2:286)
Dalam kehidupan sehari-hari manusia
solat sesuai dengan perintah Alloh SWT. Apabila manusia tidak solat maka ia
harus mempertanggung jawabkan kelalaiannya itu di akhirat nanti.
Manusia hidup dalam perjuangan,
begitu firman Alloh. Tetapi bila manusia tidak bekerja keras untuk kelangsungan
hidupnya, maka segala akibatnya harus dipikul sendiri, penderitaan akibat
kelalaian adalah tanggung jawabnya. Meskipun manusia menutupi perbuatannya yang
salah dengan segala jalan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya, misalnya
dengan hartanya, kekuasaanya, atau kekuatannya (ancaman), namun manusia tak
dapat lepas dari tanggung jawabnya kepada Alloh.
2.
Tanggung jawab kepada keluarga
Masyarakat yang terkecil adalah
keluarga. Keluarga adalah ayah ibu, anak-anak, dan juga orang-orang lain yang
menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab
terhadap keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi
tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan
kehidupan. Tanggung jawab kepada keluarga ini menuntut tiap anggota keluarga
untuk mempunyai kesadaran dalam hal tanggung jawab. Misalnya seorang ayah
mempunyai tanggung jawab yang sangat besar yaitu untuk melindungi dan
menghidupi istri dan anak-anaknya dengan seluruh kemampuannya, seorang ayah
yang baik tidak akan pernah lari dari tanggung jawabnya untuk membahagiakan
keluarganya. Sama halnya dengan seorang ibu, ibu mempunyai tanggung jawab yang sangat penting
yaitu mengurus suami dan anak-anaknya dengan semua tenaga dan pikirannya,
seorang ibu juga bertanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi
anak yang soleh dan solehah. Seorang anakpun juga mempunyai tanggung jawab yang
besar kepada keluarga terutama kedua orang tuanya yaitu dengan
membahagiakannya, dengan sungguh-sungguh belajar, menjaga nama baik keluarga
dan berusaha dengan sungguh-sungguh mengoptimalkan potensi sehingga bisa
membuat kedua orang tua bangga dengan apa yang kita lakukan.
Dari semua pemaparan
di atas, jadi sangat jelas bahwa setiap anggota keluarga mempunyai tanggung
jawab masing-masing yang harus dilakukan untuk menjaga nama baik keluarga.
3.
Tanggung jawab kepada masyarakat
Manusia merupakan makhluk sosial, manusia
merupakan anggota masyarakat. Oleh karena itu dalam berfikir, berbicara dan
bertingkah laku, manusia terikat oleh masyarakat. Manusia terikat akan
norma-norma yang ada di dalam masyarakat. Oleh sebab itu semua tingkah laku dan
perbuatan yang dilakukan manusia sebagai anggota masyarakat harus dipertanggung
jawabkan kepada masyarakat.Misalnya di dalam masyarakat di sekita kiita tinggal
sedang mengadakan kerja bakti dan kita dengan sengaja tidak ikut berpartisipasi
di dalamnya, maka kita harus mempertanggung jawabkan perbuatan kita itu.
Akibatnya kita harus siap apabila akan terjadi ketidak nyamanan dalam hubungan
dengan masysrakat sekitar, misalnya kita akan menjadi bahan omongan masyarakat
sekitar dan jika memang ada sanksi yang telah disepakati bersama misalnya
dengan membayar denda karena tidak ikut berpartisipasi, maka kita harus
bertanggung jawab dalam hal ini yaitu dengan membayar dan berusaha untuk
mengikuti kegiatan yang ada dalam masyarakat sekitar.
Dari situlah kita tau bahwa tanggung jawab
kita sebagai anggota masysrakat bukan sekedar wacana saja tetapi juga dalam hal
perbuatan kita harus bertanggung jawab. Contoh lain ketika mmenjadi aparatur
desa yang dipilih oleh masyarakat aka harus dengan kesadaran untuk melaksanakan
tanggung jawab tersebut dengan sepenuh hati dan ikhlas, yaitu dengan cara
bekerja secara optimal sebagai aparatur desa yang jujur dan bertanggung jawab
akan tuga-tugasnya.
Tiap-tiap anggota masyarakat juga
mempunyai tanggung jawab yaitu saling menjaga kerukunan dan keharmonisan antar
anggota masyarakat.
4.
Tanggung jawab kepada Bangsa Negara
Suatu kenyataan bahwa seorang
manusia merupakan warga negara suatu negara. Manusia terikat dengan norma-nora
atau peraturan, hukum yang dibuat oleh
suatu negara tersebut jadi seseorang tidak bisa berbuat sesuai
kemauannya sendiri. Apabila perbuatan seseorang itu salah dan melanggar aturan
yang ada dalam negaranya maka harus dipertanggung jawabkan kepada negara.
Misalnya seorang pejabat pemerintahan, mempunyai tanggung jawab untuk mengatur
dan mengelola pemerintahan yang telah dipercayakan kepadanya, akan tetapi
ketika seorang pejebat tersebut melakukan korupsi maka ia juga harus
mempertanggung jawabkan perbuatannya kepada pemerintaha, yaitu dengan diproses
secara hukum dan harus memoertangung jawabkan perbuatannya di dalam penjara.
Sebabagai warga negara yang baik kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga
nama baik negara kita, berusaha untuk memajukan negara kita yaitu sebagai
pelajar kita harus terus menuntut ilu untuk kepentingan kemajuan bangsa kita
dari segi pendidikan. Sebagai warga negara kita juga mempunyai tanggung jawab
untuk mematuhi peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah.
C.
Makna Tanggung jawab dalam Islam
Makna tanggung jawab dalam islam maupun secara umum hampir
sama, hamya saja ada pokok-pokok yang membedakan antara kedua pengertian
tersebut. Tanggung jawab dalam islam
berkait erat dengan balasan. Dan balasan itu berupa pahala dan atau siksa yang
bergantung pada amal yang dilakukan oleh manusia itu sabagai manusia yang
mukalaf dan memikul tanggung jawab di depan Alloh SWT. Tidak ada seorang pun dari kaum muslimin yang
terlepas dari tanggung jawab islam ini, kecuali mereka yang belum mukalaf
( belum balig atau tidak berakal ).
Karena ia tidak memenuhi syarat-syarat taklif, seperti akal, balig, dan
kemampuan. Sedangkan selama seorang muslim masih mukalaf, maka ia mempunyai
tanggung jawab atas setiap perkataan dan diamnya, melakukan atau meninggalkan pekerjaan,
berjihad atau meninggalkan jihadnya terhadap semua kebutuhan amal islam selama ia mampu. Setiap perbuatan
manusia didunia ini ada pertanggung jawabannya karena Alloh SWT menciptakan
manusia tidak dalam keadaan sia-sia.
Alloh menciptakan manusia, menempatkannya di dunia, menundukkan
semua yang ada di dunia untuk manusia, membolehkan manusia untuk menikmati apa-
apa yang baik dan halal di dalamnya
serta memerintahkan nya untuk beribadah kepada-Nya sesuai dengan cara yang
disyariatkan-Nya berupa perkataan, perbuatan, akhlak, dan perilaku.
Firman Alloh SWT :
“ Barang siapa yang
mengerjakan kebaikan seberat dzzarah pun, niscaya dia akan melihat
(balasan)-nya. Dan, barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah
pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya pula.” (az-Zalzalah: 7-8).Ayat-ayat
Al-Qur’an ini menjelaskan kepada kita bahwa manusia mempunyai tanggung jawab
dihadapan Alloh SWT atas apa yang ia perbuat di dunia, yang baik maupun yang
buruk. Perasaan seperti ini akan membangkitkan dalam dirinya perasaan
bertanggung jawab.
D.
Kandungan Surat At Tahrim ayat 6
َูุงََُّููุง ุงَّูุฐَِْูู
ุงَู
َُْููุง ُْููุง ุงَُْููุณَُูู
ْ َูุงَُِْْููููู
ْ َูุงุฑًุง َُْูููุฏَُูุง ุงَّููุงุณُ
َูุงْูุญِุฌَุงุฑَุฉُ ุนَََْูููุง ู
َูุงَุฆَِูุฉٌ ุบَِูุงุธٌ ุดِุฏَุงุฏٌ َูุงَูุนْุตَُْูู ุงَููู
ู
َุงุงَู
َุฑَُูู
ْ ََْูููุนََُْููู ู
َุงُูุคْู
َุฑَُْูู.
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman ! peliharalah dirimu
dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu,
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada
Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan. (Q.S. At-Tahrim/66: 6)
Dalam suasana
peristiwa yang terjadi di rumah tangga Nasi Muhammad Saw seperti diurai oleh
ayat-ayat sebelumnya (munรขsabah ayat), maka pada ayat ke 6 ini memberi tuntunan
kepada kaum beriman bahwa: Hai orang-orang yang beriman, perihalah diri kamu
antara lain dengan meneladani Nabi Saw. dan pelihara juga keluarga kamu yakni
isteri, anak-anak dan seluruh yang berada di bawah tanggungjawab kamu dengan
membimbing dan mendidik mereka agar kamu semuaterhindar api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia yang kafir dan juga batu-batu antara lain yang
dijadikan berhala-berhala. Di atasnya yakni malaikat-malaikat yang kasar-kasar
hati dan perilakunya, yang keras-keras perlakuannya dalam melaksanakan tugas
penyiksaan, yang tidak mendurhakai Allah Swt menyangkut apa yang Dia
perintahkan kepada mereka (malaikat) sehingga siksa yang mereka jatuhkan, tidak
kurang dan tidak juga berlebih dari apa yang diperintahkan Allah Swt, yakni
sesuai dengan dosa dan kesalahan masing-masing penghuni neraka. Ayat di atas
menggambarkan bahwa dakwah dan pendidikan harus bermula dari rumah. Walau
secara redaksional ayat tersebut tertuju kepada kaum pria (ayah), tetapi itu
bukan berarti hanya tertuju kepada mereka. Ayat ini tertuju kepada perempuan
dan lelaki (Ibu dan Ayah) sebagaimana ayat-ayat yang serupa (misalnya ayat
memerintahkan berpuasa) yang juga tertuju kepada lelaki dan perempuan. Ini
berarti kedua orang tua bertanggung jawab terhadap anak-anak dan juga pasangan
masing-masing sebagaimana masing-masing bertanggung jawab atas kelakuannya.
Perintah kepada orang beriman agar menjaga keselamatan diri dan seisi rumah
tangga dari api neraka. Caranya adalah dengan menjauhkan perbuatan maksiat,
memperkuat diri dengan iman agar tidak mengikuti hawa nafsu dan senantiasa taat
menjalankan perintah Allah Swt. Islam sangat memberi perhatian terhadap
religiusitas keluarga inti (nuclear family), karenanya kepala keluarga diminta
memberikan bimbingan, nasehat dan pendidikan kepada mereka secara baik.
Diharapkan dari rumah tangga itulah dimulai menanamkan iman dan memupuk Islam.
Karena dari rumah tangga itulah akan terbentuk umat dan selanjutnya akan tegak
masyarakat Islam. Keluarga yang rapuh keimanannya, maka sendi-sendi bangunan
masyarakat dan bangsa juga akan keropos dan rapuh.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia
akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Tanggung jawab juga berarti berbuat sesuatu sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajibannya. Setiap manusia memiliki tanggung jawab yaitu tanggung jawab
terhadap Alloh SWT, tanggung jawab terhadap keluarga, tanggung jawab terhadap
masyarakat dan tanggung jawab terhadap bangsa dan negara.
Tanggung jawab dalam islam juga tidak
jauh pengertiannya dengan pengertian tanggung jawb secara umum. Tanggung jawab
dalam islam terkait dengan tanggung jawab manusia terhadap dirinya sendiri yang
berkaitan dengan Alloh. Tanggung jawab dalam islam terkait dengan balasan akan
semua perbuatan manusia di dunia ini yaitu berupa dosa dan pahala. Semua
perbuatan manusia akan dipertanggung jawabkan dihadapan Alloh SWT.
B.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar