Jumat, 09 Maret 2018

MAKALAH TANGGUNG JAWAB DALAM ISLAM


MAKALAH AL QURAN HADIST
TANGGUNG JAWAB DALAM ISLAM












DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
-         Aditya Putra Pratama
-         Ahmad Fadhli Mustafa
-         Alfatih Akbar Damarjati
-         Amardsa Maulida Kaniar
-         Andita Dwi Rachmadinanti

XI MIA 1

MAN 19 JAKARTA
2017/2018









KATA PENGANTAR


Alhamdulillahi robbil ‘alamin, segala puji bagi Allah yang telah menganugrahkan keimanan, keislaman, kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik. Makalah dengan judul “tanggung jawab dalam islam” ini disusun dalam rangka memenuhi tugas alquran hadist yang diberikan oleh bapak sahid darwis.
Meski demikian, kami meyakini masih banyak yang perlu diperbaiki dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi dalil, sumber hukum, tata bahasa, dan bahkan tanda baca. Sehingga sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian sebagai bahan evaluasi.
Demikian, besar harapan kami agar makalah ini dapat memenuhi tugas yang bapak berikan .

Jakarta,   Januari 2018

                                                                                                Kelompok 1











DAFTAR ISI



Kata pengantar ………………………………………………………………………………. 2
Daftar isi …………………………………………………………………………………….. 3

BAB I  PENDAHULUAN
 Latar belakang ……………………………………………………………………………... 4
Rumusan masalah …………………………………………………………………………... 4

BAB II PEMBAHASAN
Pengertian dan makna tanggung jawab …………………………………………………….. 5
Jenis jenis tanggung jawab …………………………………………………………………. 7
Makna tanggung jawab dalam islam ……………………………………………………….. 10

BAB III PENUTUP
Kesimpulan …………………………………………………………………………………. 12
Daftar pustaka ………………………………………………………………………………. 12























BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang

            Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku dan perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sesuatu sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Tanggung jawab sangat erat kaitannya dengan kewajiban. Sebagai seorang mahasiswa kewajiban kita adalah belajar, maka dengan belajar kita telah bertanggung jawab terhadap kewajiban kita, jadi makna dari tanggung jawab sering dikaitkan dengan kewajiban. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajiban kita.
            Islam mengajarkan umatnya untuk memiliki sifat tanggung jawab yang telah ditegaskan dalam Al-Qur’an dan telah dicontohkan oleh Nabi Agung Muhamad saw.Sebagai umat islam yang baik kita wajib melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Alloh lewat Al-Qur’an dan Rosululloh. Tanggung kawab disini terkait dengan tanggung jawab manusia terhadap Alloh, terhadap keluarga, masyarakat dan negara.
             Kita harus menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam diri kita sebagai seorang muslim agar tercipta kehidupan yang harmonis sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan hadits. Dengan begitu kita akan menjadi orang yang mampu mempertanggung jawabkan semua perbuatan kita di hadapan Alloh dan masyarakat, bangsa dan negara.

B.     Rumusan Masalah
            1.Apa pengertian dan  makna tanggung  jawab?
            2.Sebutkan jenis-jenis tanggung  jawab?
            3.Bagaimana makna tanggung  jawab dalam  Islam?
            4. Apa kandungan dari surat at tahrim ayat 6?
















BAB II
PEMBAHASAN


A.        Pengertian dan makna tanggung jawab

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sesuatu sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Tiap-tiap manusia sebagai makhluk Alloh bertanggung jawab atas perbuatannya. Firman Alloh SWT :
Tiap-tiap diri ( individu ) bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. ( QS.al-Mudatstsir, 74: 38)
Dari ayat diatas, tampak bahwa pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang bartanggung jawab. Disebut demikian karena manusia, selain merupakan makhluk individual dan  makhluk sosial, juga merupakan makhluk Tuhan. Manusia memiliki tuntutan yang sangat besar untuk bertanggung jawab mengingat bahwa manusia memegang beberapa peranan dalam konteks sosial, individual, ataupun teologis.
Masalah tanggung jawab dalam konteks individual berkaitan dengan konteks teologis. Manusia sebagai makhluk individu artinya bahwa manusia harus bisa bertanggung jawab pada dirinya sendiri yaitu dengan menjaga keseimbangan antara jasmani dan rohaninya sendiri dan juga harus bertanggung jawab terhadap Alloh sebagai penciptanya.Tanggung jawab manusia sebagai makhluk individual akan lebih kuat ketika manusia tersebut mempunyai kesadaran akan tanggung jawabnya dan akan berusaha dengan sepenuh hati untuk menjalankan tanggung jawabnya bukan sebagai beban tetapi sebagai kesadaran.
Dalam konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial , ia tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain. Nilai – nilai yang diperankan seseorang sebagai makhluk sosial harus dipertanggung jawabkan sehingga tidak menganggu keharmonisan  hidup antar anggota sosial dan tidak menganggu konsensus nilai yang ada dan telah disetujui bersama. Misalnya Nabi Adam as, yang diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah-Nya di bumi, tidak bisa hidup sendirian, untuk itu Allah menciptakan siti hawa sebagai istrinya dari jenisnya sendiri. Firman Allah SWT :
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat : “ Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. ( QS. Al-Baqarah, 2:30)

Hai, sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri (Adam) dan dari padanya Alloh menciptakan istrinya (Hawa). Dan daripada keduanya Alloh memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. ( QS 4:1)
Demikian juga tanggung jawab manusia terhadap Tuhannya, timbul karena manusia sadar akan keyakinannya terhadap nilai-nilai yang ada dalam ajaran agamanya. Manusia bertanggung jawab terhadap kewajibannya menurut keyakinan agamanya, misalnya kita sebagai seorang muslim berkewajiban melakukan shalat 5 waktu dalam sehari maka kita harus melaksanakan kewajiban tersebut dengan penuh kesadaran karena kita yakin akan hal tersebut dengan begitu kita telah bertanggung jawab terhadap kewajiban kita sebagai seorang hamba-Nya.
Tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah sebuah keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala yang menjadi tanggung jawabnya. Ia bersifat jujur terhadap dirinya sendiri dan juga jujur terhadap orang lain. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan berusaha melalui seluruh potensi dirinya untuk menjalankan tanggung jawabnya dengan sepenuh hati dan orang yang bertanggung jawab adalah orang yang mau berkorban untuk kepentingan orang lain. Dari keterangan di atas kita dapat melihat contoh yang sangat riil yaitu tanggung jawab orang tu terhadap anak-anaknya, dengan segenap kemampuan yang ia miliki dan dengan seluruh hidupnya, orang tua rela melakukan apapun dan berkorban untuk kebahagiaan anak-anaknya. Perjuangan orang tua untuk anak-anaknya tidak bisa dihitung lagi banyaknya, begitu besar pengorbanan mereka, hingga mereka menggadaikan kepentingan dan kebahagiaan mereka sendiri hanya untuk anak-anaknya. Itulah wujud tanggung jawab yang dilakukan orang tua kepada anaknya, dengan begitu mereka telah bertanggung jawab atas titipan Alloh kepada mereka yaitu untuk merawat, membesarkan dan mendidik amanah Alloh SWT.
Tanggung jawab sangat erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban merupakan sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya. Kita sebagai seorang mahasiswa maka kewajiban kita adalah belajar, dengan begitu kita telah memenuhi kewajiban kita sebagai seorang mahasiswa, berarti kita telah bertanggung jawab atas kewajiban kita.Tetapi ketika kita menghadapi ujian dan kita sadar akan kewajiban kita untuk belajar, tetapi kita tidak mau belajar dengan alasan malas, capek, segan dan lain-lain, itu berarti kita tidak bertanggung jawab pada diri kita sendiri.
Pembagian kewajiban berbeda-beda dan setiap keadaan hidup menentukan kewajiban tertentu . Status dan peranan menentukan kewajiban seseorang. Kewajiban dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1.      Kewjiban terbatas
Kewajiban ini tanggung jawabnya diberlakukan  kepada setiap orang sama, tidak dibeda-bedakan . Contoh undang-undang larangan membunuh, mencuri, dll.
2.      Kewajiban  terbatas
Kewjiban ini tanggung jawabnya diberlakukan kepada semua orang. Tanggung jawab terhadap kewajiban ini nilainya lebih tinggi sebab dijalankan oleh suara hati, seperti keadilan dan kebajikan[2].
            Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia mampu menunaikan kewajibannya. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya sendiri maupun orang lain. Sebaliknya, orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapi kesulitan, sebab ia tidak mengikuti aturan, norma, atau nilai-nilai yang berlaku. Problema utama yang dirasakan pada zaman sekarang , kaitannya dengan tanggung jawab ialah rusaknya perasaan moral dan rasa hormat diri terhadap pertanggung jawaban.



B.         Jenis-jenis tanggung jawab

 Menurut sifat dasarnya manusia merupakan makhluk bermoral tetapi manusia juga seorang pribadi yang mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan kemauan untuk bertindak sesuai keinginan sendiri sehingga manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan baik yang disengaja maupun tidak. Oleh karena itu dalam hal ini manusia harus bertanggung jawab atas dirinya pribadi.

Ada beberapa tanggung jawab manusia yaitu :

1.            Tanggung jawab kepada Alloh

            Manusia ada tidak dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Alloh. Sebagai makhluk ciptaan alloh maka manusia bisa mengembangkan diri sendiri dengan pikiran, akal, perasaan, seluruh anggota tubuhnya dan alam sekitarnya yang telah Alloh karuniakan padanya.
            Tanggung jawab kepada Alloh menuntut kesadaran manusia untuk memenuhi kewajiban dan pengabdiannya kepada Alloh SWT. Sebagai makhluk ciptaan Alloh SWT manusia harus bersyukur atas karuniaNya yang telah menciptakan, memmberi rizki dan selalu memberikan yang terbaik untuk makhlukNya. Karena itu manusia wajib mengabdi kepada Alloh SWT sesuai firman Alloh SWT :

“Tidaklah aku jadikan jin dan manusia, melainkan supaya  mereka itu menyembah kepada-Ku.(QS.az-Zariyat, 51:56).
            Menyembah itu mengabdi kepada Alloh SWT , sebagai wujud tanggung jawab kepada Alloh. Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban merupakan sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang. Namun Alloh hanya memberikan beban kepada seseorang disesuaikan dengan kemampuannya. Firan Alloh SWT :

“ Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa ( dari kejahatan yang dikerjakannya).( QS.al-Baqarah, 2:286)
            Dalam kehidupan sehari-hari manusia solat sesuai dengan perintah Alloh SWT. Apabila manusia tidak solat maka ia harus mempertanggung jawabkan kelalaiannya itu di akhirat nanti.
            Manusia hidup dalam perjuangan, begitu firman Alloh. Tetapi bila manusia tidak bekerja keras untuk kelangsungan hidupnya, maka segala akibatnya harus dipikul sendiri, penderitaan akibat kelalaian adalah tanggung jawabnya. Meskipun manusia menutupi perbuatannya yang salah dengan segala jalan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya, misalnya dengan hartanya, kekuasaanya, atau kekuatannya (ancaman), namun manusia tak dapat lepas dari tanggung jawabnya kepada Alloh.


2.            Tanggung jawab kepada keluarga

            Masyarakat yang terkecil adalah keluarga. Keluarga adalah ayah ibu, anak-anak, dan juga orang-orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab terhadap keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan kehidupan. Tanggung jawab kepada keluarga ini menuntut tiap anggota keluarga untuk mempunyai kesadaran dalam hal tanggung jawab. Misalnya seorang ayah mempunyai tanggung jawab yang sangat besar yaitu untuk melindungi dan menghidupi istri dan anak-anaknya dengan seluruh kemampuannya, seorang ayah yang baik tidak akan pernah lari dari tanggung jawabnya untuk membahagiakan keluarganya. Sama halnya dengan seorang ibu, ibu  mempunyai tanggung jawab yang sangat penting yaitu mengurus suami dan anak-anaknya dengan semua tenaga dan pikirannya, seorang ibu juga bertanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang soleh dan solehah. Seorang anakpun juga mempunyai tanggung jawab yang besar kepada keluarga terutama kedua orang tuanya yaitu dengan membahagiakannya, dengan sungguh-sungguh belajar, menjaga nama baik keluarga dan berusaha dengan sungguh-sungguh mengoptimalkan potensi sehingga bisa membuat kedua orang tua bangga dengan apa yang kita lakukan.
Dari semua pemaparan di atas, jadi sangat jelas bahwa setiap anggota keluarga mempunyai tanggung jawab masing-masing yang harus dilakukan untuk menjaga nama baik keluarga.

3.            Tanggung jawab kepada masyarakat

            Manusia merupakan makhluk sosial, manusia merupakan anggota masyarakat. Oleh karena itu dalam berfikir, berbicara dan bertingkah laku, manusia terikat oleh masyarakat. Manusia terikat akan norma-norma yang ada di dalam masyarakat. Oleh sebab itu semua tingkah laku dan perbuatan yang dilakukan manusia sebagai anggota masyarakat harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.Misalnya di dalam masyarakat di sekita kiita tinggal sedang mengadakan kerja bakti dan kita dengan sengaja tidak ikut berpartisipasi di dalamnya, maka kita harus mempertanggung jawabkan perbuatan kita itu. Akibatnya kita harus siap apabila akan terjadi ketidak nyamanan dalam hubungan dengan masysrakat sekitar, misalnya kita akan menjadi bahan omongan masyarakat sekitar dan jika memang ada sanksi yang telah disepakati bersama misalnya dengan membayar denda karena tidak ikut berpartisipasi, maka kita harus bertanggung jawab dalam hal ini yaitu dengan membayar dan berusaha untuk mengikuti kegiatan yang ada dalam masyarakat sekitar.
            Dari situlah kita tau bahwa tanggung jawab kita sebagai anggota masysrakat bukan sekedar wacana saja tetapi juga dalam hal perbuatan kita harus bertanggung jawab. Contoh lain ketika mmenjadi aparatur desa yang dipilih oleh masyarakat aka harus dengan kesadaran untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut dengan sepenuh hati dan ikhlas, yaitu dengan cara bekerja secara optimal sebagai aparatur desa yang jujur dan bertanggung jawab akan tuga-tugasnya.
            Tiap-tiap anggota masyarakat juga mempunyai tanggung jawab yaitu saling menjaga kerukunan dan keharmonisan antar anggota masyarakat. 

4.            Tanggung jawab kepada Bangsa Negara

            Suatu kenyataan bahwa seorang manusia merupakan warga negara suatu negara. Manusia terikat dengan norma-nora atau peraturan, hukum yang dibuat oleh  suatu negara tersebut jadi seseorang tidak bisa berbuat sesuai kemauannya sendiri. Apabila perbuatan seseorang itu salah dan melanggar aturan yang ada dalam negaranya maka harus dipertanggung jawabkan kepada negara. Misalnya seorang pejabat pemerintahan, mempunyai tanggung jawab untuk mengatur dan mengelola pemerintahan yang telah dipercayakan kepadanya, akan tetapi ketika seorang pejebat tersebut melakukan korupsi maka ia juga harus mempertanggung jawabkan perbuatannya kepada pemerintaha, yaitu dengan diproses secara hukum dan harus memoertangung jawabkan perbuatannya di dalam penjara. Sebabagai warga negara yang baik kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga nama baik negara kita, berusaha untuk memajukan negara kita yaitu sebagai pelajar kita harus terus menuntut ilu untuk kepentingan kemajuan bangsa kita dari segi pendidikan. Sebagai warga negara kita juga mempunyai tanggung jawab untuk mematuhi peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah.

C.        Makna Tanggung jawab dalam Islam

      Makna tanggung  jawab dalam islam maupun secara umum hampir sama, hamya saja ada pokok-pokok yang membedakan antara kedua pengertian tersebut. Tanggung jawab dalam  islam berkait erat dengan balasan. Dan balasan itu berupa pahala dan atau siksa yang bergantung pada amal yang dilakukan oleh manusia itu sabagai manusia yang mukalaf dan memikul tanggung jawab di depan Alloh SWT.  Tidak ada seorang pun dari kaum muslimin yang terlepas dari tanggung  jawab  islam ini, kecuali mereka yang belum mukalaf ( belum balig atau  tidak berakal ). Karena ia tidak memenuhi syarat-syarat taklif, seperti akal, balig, dan kemampuan. Sedangkan selama seorang muslim masih mukalaf, maka ia mempunyai tanggung jawab atas setiap perkataan dan diamnya, melakukan atau meninggalkan  pekerjaan,  berjihad atau meninggalkan jihadnya terhadap semua kebutuhan  amal islam selama ia mampu. Setiap perbuatan manusia didunia ini ada pertanggung jawabannya karena Alloh SWT menciptakan manusia tidak dalam  keadaan sia-sia.
      Alloh menciptakan  manusia, menempatkannya di dunia, menundukkan semua yang ada di dunia untuk manusia, membolehkan manusia untuk menikmati apa- apa yang baik dan  halal di dalamnya serta memerintahkan nya untuk beribadah kepada-Nya sesuai dengan cara yang disyariatkan-Nya berupa perkataan, perbuatan, akhlak, dan perilaku.
Firman Alloh SWT :



“ Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzzarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya. Dan, barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya pula.” (az-Zalzalah: 7-8).Ayat-ayat Al-Qur’an ini menjelaskan kepada kita bahwa manusia mempunyai tanggung jawab dihadapan Alloh SWT atas apa yang ia perbuat di dunia, yang baik maupun yang buruk. Perasaan seperti ini akan membangkitkan dalam dirinya perasaan bertanggung jawab.



D.        Kandungan Surat At Tahrim ayat 6


ูŠَุงَูŠُّู‡َุง ุงู„َّุฐِูŠْู†َ ุงَู…َู†ُูˆْุง ู‚ُูˆْุง ุงَู†ْูُุณَูƒُู…ْ ูˆَุงَู‡ْู„ِูŠْูƒُู…ْ ู†َุงุฑًุง ูˆَู‚ُูˆْุฏُู‡َุง ุงู„ู†َّุงุณُ ูˆَุงู„ْุญِุฌَุงุฑَุฉُ ุนَู„َูŠْู‡َุง ู…َู„ุงَุฆِูƒَุฉٌ ุบِู„َุงุธٌ ุดِุฏَุงุฏٌ ู„َุงูŠَุนْุตُูˆْู†َ ุงู„ู„ู‡َ ู…َุงุงَู…َุฑَู‡ُู…ْ ูˆَูŠَูْุนَู„ُูˆْู†َ ู…َุงูŠُุคْู…َุฑُูˆْู†َ.
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman ! peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Q.S. At-Tahrim/66: 6)


Dalam suasana peristiwa yang terjadi di rumah tangga Nasi Muhammad Saw seperti diurai oleh ayat-ayat sebelumnya (munรขsabah ayat), maka pada ayat ke 6 ini memberi tuntunan kepada kaum beriman bahwa: Hai orang-orang yang beriman, perihalah diri kamu antara lain dengan meneladani Nabi Saw. dan pelihara juga keluarga kamu yakni isteri, anak-anak dan seluruh yang berada di bawah tanggungjawab kamu dengan membimbing dan mendidik mereka agar kamu semuaterhindar api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia yang kafir dan juga batu-batu antara lain yang dijadikan berhala-berhala. Di atasnya yakni malaikat-malaikat yang kasar-kasar hati dan perilakunya, yang keras-keras perlakuannya dalam melaksanakan tugas penyiksaan, yang tidak mendurhakai Allah Swt menyangkut apa yang Dia perintahkan kepada mereka (malaikat) sehingga siksa yang mereka jatuhkan, tidak kurang dan tidak juga berlebih dari apa yang diperintahkan Allah Swt, yakni sesuai dengan dosa dan kesalahan masing-masing penghuni neraka. Ayat di atas menggambarkan bahwa dakwah dan pendidikan harus bermula dari rumah. Walau secara redaksional ayat tersebut tertuju kepada kaum pria (ayah), tetapi itu bukan berarti hanya tertuju kepada mereka. Ayat ini tertuju kepada perempuan dan lelaki (Ibu dan Ayah) sebagaimana ayat-ayat yang serupa (misalnya ayat memerintahkan berpuasa) yang juga tertuju kepada lelaki dan perempuan. Ini berarti kedua orang tua bertanggung jawab terhadap anak-anak dan juga pasangan masing-masing sebagaimana masing-masing bertanggung jawab atas kelakuannya. Perintah kepada orang beriman agar menjaga keselamatan diri dan seisi rumah tangga dari api neraka. Caranya adalah dengan menjauhkan perbuatan maksiat, memperkuat diri dengan iman agar tidak mengikuti hawa nafsu dan senantiasa taat menjalankan perintah Allah Swt. Islam sangat memberi perhatian terhadap religiusitas keluarga inti (nuclear family), karenanya kepala keluarga diminta memberikan bimbingan, nasehat dan pendidikan kepada mereka secara baik. Diharapkan dari rumah tangga itulah dimulai menanamkan iman dan memupuk Islam. Karena dari rumah tangga itulah akan terbentuk umat dan selanjutnya akan tegak masyarakat Islam. Keluarga yang rapuh keimanannya, maka sendi-sendi bangunan masyarakat dan bangsa juga akan keropos dan rapuh.






































BAB III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
      Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sesuatu sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Setiap manusia memiliki tanggung jawab yaitu tanggung jawab terhadap Alloh SWT, tanggung jawab terhadap keluarga, tanggung jawab terhadap masyarakat dan tanggung jawab terhadap bangsa dan negara.
      Tanggung jawab dalam islam juga tidak jauh pengertiannya dengan pengertian tanggung jawb secara umum. Tanggung jawab dalam islam terkait dengan tanggung jawab manusia terhadap dirinya sendiri yang berkaitan dengan Alloh. Tanggung jawab dalam islam terkait dengan balasan akan semua perbuatan manusia di dunia ini yaitu berupa dosa dan pahala. Semua perbuatan manusia akan dipertanggung jawabkan dihadapan Alloh SWT.




B.     DAFTAR PUSTAKA





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH TANGGUNG JAWAB DALAM ISLAM

MAKALAH AL QURAN HADIST TANGGUNG JAWAB DALAM ISLAM DISUSUN...