Kelainan atau gangguan pada sistem respirasi
Apa saja kelainan pada sistem respirasi?
Apakah perbedaan antara respirasi dan bernapas? Walaupun saling berhubungan, respirasi memiliki arti yang berbeda.
Respirasi adalah proses yang menghasilkan energi , sedangkan bernafas merupakan cara makhluk hidup melakukan pertukaran gas dengan lingkungannya.
Sistem respirasi dibedakan menjadi 2 yaitu respirasi eksternal dan respirasi internal.
Respirasi eksternal adalah pertukaran gas antara atmosfer dan darah. Sedangkan respirasi internal adalah pertukaran gas antara darah dan sel sel tubuh.
Sistem respirasi dapat mengalami kelainan atau gangguan yang disebabkan oleh banyak hal, antara lain bakteri dan virus,asap rokok, pencemaran udara,alergi,ataupun penyakit keturunan.
Berbagai kelainan tersebut adalah sebagai berikut :
- Asfiksia
Asfiksia merupakan suatu kondisi kekurangan pasokan oksigen yang disebabkan ketidakmampuan bernafas secara normal.
Bronkitis adalah suatu penyakit peradangan pada selaput yang melapisi bronkus. Pada bronkitis terjadi penumpukan lendir kental di bronkus dan penderita mengalami serangan batuk yang terus menerus sebagai usaha untuk mengeluarkan lendir itu.
Bronkitis dapat dibedakan menjadi bronkitis akut dan bronkitis kronis. Bronkitis akut disebabkan oleh bakteri dan terjadi dalam beberapa minggu. Bronkitis kronis disebabkan oleh kebiasaan merokok
, Pencemaran udara,dan infeksi saluran pernapasan.
Adalah penyakit pecahnya alveoli yang disebabkan oleh bahan bahan kimia yang terkandung dalam asap rokok,debu debu Industri,ataupun polutan udara lainnya. Semua itu melemahkan dinding alveoli sehingga berkurang elastisitasnya. Akibatnya alveoli pecah dan dinding dindingnya menyatu.
Adalah gangguan pernapasan berupa sesak napas yang dipicu oleh alergi terhadap serbuk sari bunga,tungau, debu, rambut rambut hewan,virus tertentu,dan oksida nitrogen dari asap kendaraan bermotor. Selain itu asma bisa dipicu oleh suhu dingin,stres, dan faktor psikologis.
Kanker paru-paru disebabkan abnormal pembelahan sel pada jaringan di paru-paru, misalnya di bronkiolus. Faktor pemicunya yang terbesar adalah paparan asap rokok secara terus menerus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar